Advertisement

Pekerjaan Tanki 0 17 dan B67 Kilang Plaju Pihak Owner PT Roselia Posainihan Diduga Tak Mau Bayar Jasa Pihak Ketiga

Pekerjaan Tanki 0 17 dan B67 Kilang Plaju Pihak Owner PT Roselia Posainihan Diduga Tak Mau Bayar Jasa Pihak Ketiga

Palembang | Rajawalinews

Gara – gara Tagihan pekerjaan Tank 017 dan Tank B67 di kilang Plaju tidak sesuai kesepakatan, Arthur Kaunang merasa dirugikan dan mendesak agar pihak PT Rosalian posainihan secepatnya melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan Yang mana pembayaran /progres bulanan sedangkan saat ini progres Tank tersebut sudah 100% dan dari ke 2 Tank tersebut Arthur mendapatkan pembayaran 370 juta dari nilai kontrak 895 juta untuk kedua tank tersebut

Menurut Arthur Kaunang, hal ini berawal dari Dia di tawari pekerjaan tank di kilang plaju Oleh Darli ke Ishak dan Sapik selaku owner Dari PT Roselia posai nihan dan melakukan Annwizing lalu penawaran harga antara Arthur kaunang dan Ishak serta Sapik selaku owner dari Mancon Pertamina,

hingga mendapatkan kesepakatan lalu mengadakan MOU ke pihak ke 2 Dari pertamina kilang internasional Plaju sumsel yang mana kesapakatan itu DP 20% Serta pembayaran /progres,
hingga saat ini Owner Tesebut belum membayar sisa dari tagihan Arthur kaunang’ yang mana berimbas pada pekerja sudah 4 bulan lebih belum mendapatkan gaji

” Ini juga mengacu pada pembicaraan ke Sapik yang mana Tagihan di awal dengan pekerjaan tank B 67 Avtur dan 017 tank Pertalite dengan pembayaran awal setelah 2 bulan untuk 2 tank 370juta sisa 525jt akan di tagihkan setelah 95%dari progres dan sisa 5%untuk masa perawatan tetapi hingga detik ini kurang lebih 4 bulan setelah pekerjan selesai Belum di bayarkan. Sapik dan ishak ibrahim selaku orang tua sapiq memanggil arthur ke rumahnya dan seteleh di temui mereka berdua menwari 20juta rupiah jika mau ambil jika tidak dan kami tidak akan membayar ujarnya.Terkait pekerjaan
Tank 017 jika mengacu
pada KAA dari pertamina diameter 8M dan ternyata di lapangan 12M Arthur kaunang berharap pihak pertamina Kilang plaju yang saat ini Yulianto Triwibowo selaku general maneger kilang Pertamina internaitional serta
Dirut KPI Taufik Aditiyawarman Di HO Jakarta untuk menbantu penyelesaian dengan cara Memotong tagihan dari PT Roselai posai nihan serta menyetop semua pekerja dari PT tersebut sebelum menyelesai masalah ke Pihak ketiga karna pembayaran dari Pertamina Terkait Tank B 67 dan 017 sudah di bayar oleh pertamina tetapi PT Rosalia Posainihan Belum membayar ke Pihak ketiga sudah lebih 4 bulan dari masa perawatan . Dan berharap pihak Pertamina lebih teleti dalam mencari vendor pungkasnya

Kemudian kata Arthur, saya diintruksikan oleh Sapik selaku owner dari PT Roselia posainihan untuk menunggu tagihan meraka cair sedangkan tidak ada dalam kesepakatan Pembayaran Back to Back, Tetapi hingha saat ini sudah lebih dari 4 bulan Arthur kaunang belum di bayar sedangkan pihak Pertamina sudah membayar Pihak Rosalia posai nihan arthur kaunang meminta Pihak Pertamina untuk turun dan membantu menyelesaikan hal ini agar cepat di selesaikan .karna sapiq tidak bisa di hubungi oleh arthur kaunang .yang membingungkan lagi alat kerja arthur kaunang yang tersisa tidak bisa di keluarkan .

Diakhir Arthur berharap agar pihak pertamina bisa membantu penyelesaikan maslah vendor pertamina yang mana vendor tersebut mendapatkan pekerjaan Lagi di kilang plaju serta Sungai gerong serta Pihak pertamina Harus teliti dalam mencari vendor karna ini mencangkup hajat hidup pekerja dari tank 017 dan B 67 Tersebut ‘serta Nama Baik dari Pertamina Selaku Perusahaan BUMN Arthur kaunang berharap perusahaan segera melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan /progres tank tersebut tanpa harus beralasan kami belum di bayar Pertamina karna sudah lebih 4 bulan dari masa perawatan.”tutup Arthur.

terpisah, ketika di konfirmasi kepada pihak perusahaan Safik selaku pemilik, melalui via washap tak merespon ataupun membalas konfirmasi dari awak media, hingga saat berita di terbitkan. (Redaksi/ Ali)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *