
BOGOR, Rajawali Sriwijaya– Mobil siaga milik Pemerintah Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, jenis Suzuki APV Deluxe MT berwarna abu-abu metalik dengan plat merah F 1506 H, menjadi sorotan setelah ditemukan terparkir di sekitar lokasi judi sabung ayam di wilayah Desa Cibodas, Kecamatan Jonggol, pada Sabtu, 24 Mei 2025 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Jonggol, Yopi Muhamad Safri, memberikan klarifikasi bahwa kendaraan tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat, khususnya membantu warga yang sedang sakit.
“Dalam catatan penggunaan kendaraan desa, mobil tersebut pada hari itu digunakan oleh Ketua RW Haur Kuning untuk menjemput seorang warga bernama Abah yang sering membantu mengobati warga. Tujuannya adalah untuk menangani warga yang sedang sakit,” ujar Yopi, Selasa (29/7/2025).
Menurut Yopi, keberadaan mobil di sekitar lokasi sabung ayam hanyalah kebetulan, karena tempat menjemput “Abah” berada tidak jauh dari sebuah warung yang dikenal sebagai titik aktivitas sabung ayam.

“Warung tempat menjemput Abah itu memang dekat lokasi sabung ayam. Tapi tujuan pemakaian mobil tetap untuk urusan warga sakit. Kami sudah menanyakan langsung ke Pak RW, dan semuanya tercatat di bagian umum desa,” tegasnya.
Yopi juga menyayangkan pemberitaan media yang dinilai tidak berimbang dan tidak mengonfirmasi langsung kepada pengguna mobil di lapangan.
“Media seharusnya bertanya langsung ke Pak RW yang saat itu ada di lokasi. Jangan hanya mengambil gambar lalu menarik kesimpulan yang menyesatkan,” ujarnya.
“Yang justru patut dipertanyakan adalah mengapa aktivitas sabung ayam tidak diberitakan sebagai pelanggaran, dan mengapa media berada di sana tanpa melaporkan kegiatan ilegal tersebut?” tambahnya.
Aktivis Sosial: Alasan Kades Tidak Masuk Akal
Di sisi lain, aktivis sosial Sandi Bonardo menilai pernyataan Kades Yopi sebagai upaya pembenaran yang tidak masuk akal. Ia menyebut bahwa lokasi sabung ayam bukan berada di pemukiman, sehingga alasan “menjemput orang” di sekitar tempat itu diragukan kebenarannya.
“Kalau benar ingin menjemput orang, tidak harus sampai masuk atau berhenti di area sabung ayam. Bisa menunggu di luar,” tegas Sandi.
“Ini bukan soal teknis mobil siapa dan untuk apa, tapi soal integritas penggunaan fasilitas negara yang ditemukan di tempat yang seharusnya tidak pantas,” ujarnya.
Sandi mendesak agar pihak berwenang menindaklanjuti dua hal sekaligus: dugaan penyalahgunaan mobil dinas, dan keberadaan praktik sabung ayam yang seharusnya menjadi fokus penindakan hukum.(red)
Leave a Reply