Jakarta Rajawali Sriwijaya – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sejatinya adalah lembaga yang dibentuk untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Namun kenyataannya, DPR hari ini lebih banyak tampil sebagai komplotan elit yang sibuk mengurus diri sendiri ketimbang menjadi wakil rakyat sejati.
Rakyat sudah terlalu sering dikecewakan. Kinerja DPR jauh dari kata memadai. Banyak anggota dewan malas hadir sidang, minim inisiatif, dan gagap menghadapi persoalan bangsa. Alih-alih jadi solusi, mereka justru jadi bagian dari masalah.
Lebih menyakitkan lagi, korupsi dan pelanggaran etik terus saja membelit DPR. Alih-alih menjadi teladan moral dan politik, mereka justru menjadi simbol kerakusan. Bagaimana rakyat bisa percaya pada lembaga yang pejabatnya sendiri terjerat kasus suap, gratifikasi, hingga penyalahgunaan kekuasaan?
Kebijakan yang mereka hasilkan pun sering merugikan rakyat. Undang-undang dibuat terburu-buru, tanpa partisipasi publik, bahkan kerap dipaksakan hanya demi kepentingan kelompok tertentu. Demokrasi hanya jadi jargon, sementara rakyat kecil terus terpinggirkan.
Editorial ini ingin menegaskan: rakyat Indonesia sudah muak! Bila DPR tidak segera melakukan perubahan mendasar, membuang tikus-tikus politik dari tubuhnya, dan kembali ke jalur aspirasi rakyat, maka lembaga ini akan benar-benar kehilangan legitimasi.
Parlemen seharusnya jadi rumah rakyat, bukan sarang para pengkhianat bangsa. Jika DPR tak kunjung bercermin, maka hanya ada satu kata yang layak untuk mereka: angkat kaki!
Leave a Reply