
Kabupaten Bekasi Rajawali Sriwijaya– Dunia pendidikan kembali tercoreng. Staf sarana dan prasarana (Sarpras) di SMAN 2 Setu diduga kuat tidak menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana mestinya. Ironisnya, staf sarpras tersebut secara gamblang mengaku dirinya tidak memahami tanggung jawab jabatannya.
“Saya orang bodoh, nggak tahu tugas sarpras. Saya cuma bisa benerin kipas angin kalau rusak,” ungkapnya dalam sebuah perbincangan yang berhasil dihimpun tim investigasi.
Temuan ini membuat LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI) angkat bicara. Menurut KCBI, keberadaan staf sarpras yang tidak kompeten hanyalah bentuk pembiaran dari kepala sekolah. Bahkan, staf tersebut dianggap tidak lebih dari sekadar “wayang” kepsek.
“Kalau memang pengakuannya seperti itu, ini jelas-jelas makan gaji buta. Bagaimana mutu pendidikan bisa terjaga jika urusan sarana dan prasarana sekolah saja dibiarkan bobrok seperti ini?” tegas KCBI dalam pernyataannya.
Seharusnya, lanjut KCBI, staf sarpras berperan penting dalam pengelolaan, pemeliharaan, hingga evaluasi fasilitas sekolah. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan lemahnya kinerja dan dugaan pembiaran yang dibiarkan bertahun-tahun.
KCBI mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat segera turun tangan, melakukan evaluasi menyeluruh, dan menindak tegas jika terbukti ada praktik pembiaran maupun pelanggaran administrasi.
(red)


Leave a Reply