
Rajawali Sriwijaya : Ali Sopyan pimpinan umum Rajawali Anti Korupsi Indonesia Tangguh Sekaligus pimpinan redaksi media Rajawali news Grup mengamati Berbagai program walikota Prabumulih Sumsel Sangat baik terutama dibidang pendidikan, salah satunya adalah Terkait baju seragam anak sekolah yang nilainya. Mencapai meliaran rupiah sampai saat ini masih berlum jelas skema tender, sumber dana berapa, dan teknis pengadaannya, sehingga menimbulkan kecurigaan dari masyarakat. Sehingga program baju seragam gratis tersebut Oleng. Ali Sopyan pimpinan Umum Media Rajawali news. Mengamati program tersebut sangat bagus namun disayangkan ke manpaatannya kurang begitu epektip. Ali Sopyan Pimpinan Umum Media Rajawali news.dengan tegas mengatakan angaran pemerintah khususnya angaran pendidikan haruslah lewat telaah skala prioritas, kenyataan yang ada masih banyak sekolah yang ber komplek ( 1 komplek dihuni 1-3 skolah) sehingan proses pendidikan di Prabumulih terganggu, bahkan sangat memalukan kota Prabumulih, sekelas kota Prabumulih masih ada sekolah yang berkompleks seperti itu. bayangkan jika dana tersebut di gunakan untuk membangun sarana gedung untuk menunjang pendidikan di Prabumulih yang dapat menampung ratusan orang anak didik siswa siswi agar mereka tidak lagi bersekolah pada siang hari. Bahkan Pemkot Prabumulih otomatis menambah aset . Lanjut Ali Sopyan dengan suwara lantang mengatakan jika wali kota Prabumulih kontiyu menganggarkan pembangunan Ruang kelas Baru untuk skolah. Agar persoalan sekolah Komplek dan anak anak masuk siang bisa teratasi. karena belajar pada siang hari sangatlah tidak efektif, bagaimana kita mau Prabumulih emas, kalau anak2 dalam belajar tak efektif. Ironisnya kepala dinas pendidikan kota Prabumulih diduga tidak memprioritaskan penyelesaian sekolah berkomplek dan masih banyaknya sekolah melaksanakan KBM di siang hari. Malah mendahulukan baju gratis yang diduga sangat rawan praktek penyimpangan nantinya.
Kami dari rajawalinews dengan tegas menyatakan Kami meminta untuk transparansi pengadaan baju sekolah tersebut. Mulai dari pengadaan, proses tender, sampai dengan nantinya apakah benar2 bantuan tersebut memang sampai ke siswa. Selain itu kami tegas menyatakan segera selesaikan persoalan sekolah yang masih banyak berkomplek, dan kami menuntut agar tidak ada lagi anak-anak yang masuk siang. Prioritaskan pembagunan ruang kelas belajar siswa dari pada hal lain yang tak begitu bermanfaat. Seperti renovasi-renovasi gedung terbengkalai, mending kita dahulukan untuk persoalan sekolah berkomplek dan masih banyaknya sekolah yang melaksanakan KBM di siang hari.(red)
Leave a Reply