OGAN ILIR Rajawali Sriwijaya – Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir terindikasi melakukan klasifikasi penganggaran yang tidak tepat atas Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal, dan Belanja Hibah pada 36 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tahun anggaran 2023. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa terdapat realisasi sebesar Rp121.103.808.514,00 yang diduga tidak sesuai dengan klasifikasi penganggaran yang seharusnya.
Penganggaran Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal, dan Belanja Hibah pada tahun anggaran 2023 masing-masing mencapai ratusan miliar rupiah, namun realisasi anggaran tersebut tidak sepenuhnya tepat sasaran. Hal ini menunjukkan adanya potensi penyalahgunaan anggaran yang dapat merugikan negara.
Pemkab Ogan Ilir perlu melakukan evaluasi dan perbaikan dalam proses penganggaran untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran. Selain itu, perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran di masa mendatang.
Klasifikasi penganggaran yang tidak tepat ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kualitas perencanaan dan pelaksanaan anggaran di Pemkab Ogan Ilir. Apakah perencanaan anggaran telah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, ataukah terdapat kelemahan dalam sistem penganggaran yang memungkinkan terjadinya penyimpangan?
Selain itu, perlu dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab terjadinya klasifikasi penganggaran yang tidak tepat ini. Apakah karena kurangnya kompetensi SDM, ataukah karena faktor lain seperti kepentingan politik atau ekonomi?
Pemkab Ogan Ilir diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki sistem penganggaran dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas penggunaan anggaran. Dengan demikian, diharapkan penggunaan anggaran dapat lebih efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan. ( red )
Leave a Reply