Advertisement

Reshuffle Kabinet Merah Putih: Prabowo Lantik 4 Menteri dan 1 Wamen, Peta Politik Baru Mulai Terbentuk

Oplus_16908288

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi merombak susunan Kabinet Merah Putih dengan melantik empat menteri dan satu wakil menteri baru di Istana Negara, Senin (8/9/2025). Reshuffle ini bukan hanya soal perombakan teknis, tetapi juga mengisyaratkan adanya konsolidasi politik besar di lingkaran kekuasaan.

Pergantian menteri kali ini menempatkan figur-figur strategis yang dianggap dekat dengan Presiden maupun partai koalisi pendukung. Salah satunya adalah Purbaya Yudhi Sadewa, yang ditunjuk sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Perubahan ini dipandang sebagai langkah penting untuk memastikan kendali penuh pemerintah terhadap arah kebijakan fiskal dan pengelolaan APBN.

Selain itu, kursi Menteri Pertanian kini diisi oleh Arief Prasetyo Adi, mantan Kepala Badan Pangan Nasional yang selama ini dikenal vokal dalam isu ketahanan pangan. Di sisi lain, Ahmad Doli Kurnia dari Partai Golkar dipercaya sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sebuah posisi strategis yang mengelola dana desa triliunan rupiah setiap tahunnya.

Nama lain yang mencuri perhatian adalah Jerry Sambuaga, yang naik kelas dari Wakil Menteri Perdagangan menjadi Menteri Perdagangan. Sementara itu, Grace Natalie, salah satu tokoh muda PSI, mendapat posisi sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN).

Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru Kabinet Merah Putih:

  1. Purbaya Yudhi Sadewa – Menteri Keuangan
  2. Arief Prasetyo Adi – Menteri Pertanian
  3. Ahmad Doli Kurnia – Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi
  4. Jerry Sambuaga – Menteri Perdagangan
  5. Grace Natalie – Wakil Menteri ATR/BPN

Reshuffle ini memperlihatkan perpaduan antara teknokrat, politisi, dan figur ormas keagamaan. Namun pertanyaan besarnya: apakah langkah ini benar-benar menjawab tuntutan rakyat yang muak dengan sistem perpajakan timpang, atau sekadar strategi mempertahankan stabilitas politik jelang tahun kedua pemerintahan?

Publik kini menunggu, apakah para menteri baru akan mencatatkan terobosan atau justru mengulangi pola lama: kekuasaan untuk elite, beban tetap ditanggung rakyat.

(red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *