
Kabupaten Bekasi – Upaya konfirmasi awak media terkait dugaan arogansi anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Boby Agus Rahman (Fraksi PKB), berujung kekecewaan. Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Syukron Hanas, yang dimintai tanggapan melalui pesan WhatsApp memilih bungkam dan tidak merespons.
Sikap diam Ketua DPRD ini memunculkan kesan bahwa pimpinan dewan terkesan menutup mata atas perilaku tidak terpuji anggotanya. Padahal, publik menilai pimpinan dewan memiliki kewajiban moral sekaligus tanggung jawab politik untuk memberikan klarifikasi maupun sikap resmi.
“Diamnya Ketua DPRD semakin menegaskan adanya budaya pembiaran. Jika pimpinan saja bungkam, bagaimana mungkin lembaga DPRD bisa menjaga marwah dan kehormatannya?” ujar seorang aktivis pemerhati kebijakan publik di Bekasi

LSM KCBI sebelumnya sudah mendesak Dewan Kehormatan DPRD agar segera bertindak tegas. Mereka menilai sikap arogansi anggota dewan tidak boleh dibiarkan, apalagi terjadi di ruang publik seperti sekolah. Kini, dengan sikap bungkam Ketua DPRD, kritik publik dipastikan akan semakin tajam.
Publik menanti: apakah diamnya Ketua DPRD hanyalah strategi komunikasi sementara, atau memang benar-benar bentuk tutup mata terhadap perilaku anggotanya yang diduga arogan.
(red)
Leave a Reply